Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menekankan, sebagai partai nasionalis ideologis, PSI tidak akan berada dalam koalisi dengan PKS selama pemilihan gubernur, bupati dan walikota di seluruh Indonesia. Menurut Antoni, Haram PSI membentuk koalisi dengan PKS.
"PSI dan PKS seperti air dan minyak yang tidak dapat disatukan. PSI percaya bahwa demokrasi tidak boleh bekerja dengan PKS yang hanya membuat demokrasi menjadi alat untuk membangun versi pemerintahan Islam mereka," kata Antoni, Selasa (9/4) / 2019).
Akuisisi pemilu PKS, kata Antoni, hanya sekitar 6 persen, tetapi efeknya bahkan lebih besar. Kampanye untuk calon Presiden Republik Indonesia sendiri, menurut Antoni, diubah menjadi acara keagamaan eksklusif, seperti yang dikeluhkan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bayangkan jika PKS berkuasa, tidak tahu apa yang akan dilakukan Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, Antoni mengatakan, melihat data koalisi partai-partai dalam pemilihan daerah, politik pragmatis yang berorientasi kekuasaan dan non-ideologis hanya membuat partai-partai mengklaim sebagai partai nasionalis tanpa beban koalisi dengan PKS.
"Karena itu saya mendesak semua partai nasionalis untuk berjanji tidak berkoalisi dengan PKS, tetapi saya ragu apakah partai senior nasionalis ingin menarik garis yang jelas seperti yang dilakukan PSI," pungkasnya.
Source : https://www.beritasatu.com/politik/547624/sekjen-psi-haram-koalisi-dengan-pks